JAKARTA — Rombongan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke tiga negara di Asia dan Eropa. Kunker dilakukan terkait berbagai permasalahan yang ditangani oleh komisi tersebut.
Anggota Komisi I dari Fraksi PPP Husnan Bey Fananie mengatakan, ia ikut dalam rombongan Komisi I yang melakukan kunker ke China. Rombongan berangkat ke China sejak Sabtu (26/10/2013) hingga 1 November 2013.
"Jadwal acara kunjungan kerja delegasi Komisi I DPR RI dalam rangka proses perumusan atau penyusunan RUU tentang hukum disiplin militer di negara RRC," kata Husnan melalui pesan singkat pada Senin (28/10/2013).
Saat dikonfirmasi, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menjelaskan, selain ke China, rombongan Komisi I juga melakukan kunjungan ke dua negara lain, yakni Belanda dan Korea Selatan.
Kunjungan ke Belanda dipimpin oleh anggota Komisi I Yahya Sacawiria dengan agenda evaluasi mengenai isu separatis di Papua.
"Karena kelompok Freedom Papua, separatis Papua Merdeka, membuat dan membuka kantor cabang lagi di Belanda," kata Mahfudz.
Di Belanda, kata Mahfudz, Komisi I DPR akan meminta informasi langsung dari Duta Besar Republik Indonesia di negara tersebut. Selain itu, akan dibahas juga mengenai rencana kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Belanda dengan pertimbangan teknologi pertahanan dan alat utama sistem persenjataan di negara tersebut sudah sangat maju dan Indonesia ingin mempelajarinya. Sementara untuk Korea Selatan, kunjungan Komisi I DPR dimaksudkan untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pemimpin rombongan adalah anggota Komisi I Tantowi Yahya.
"Alasannya karena Korsel sebagai negara yang sukses menjalankan siaran digitalisasi. Mereka sukses beralih dari analog ke digital," ujar Mahfudz.
Sumber: Kompas.com
Anggota Komisi I dari Fraksi PPP Husnan Bey Fananie mengatakan, ia ikut dalam rombongan Komisi I yang melakukan kunker ke China. Rombongan berangkat ke China sejak Sabtu (26/10/2013) hingga 1 November 2013.
"Jadwal acara kunjungan kerja delegasi Komisi I DPR RI dalam rangka proses perumusan atau penyusunan RUU tentang hukum disiplin militer di negara RRC," kata Husnan melalui pesan singkat pada Senin (28/10/2013).
Saat dikonfirmasi, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menjelaskan, selain ke China, rombongan Komisi I juga melakukan kunjungan ke dua negara lain, yakni Belanda dan Korea Selatan.
Kunjungan ke Belanda dipimpin oleh anggota Komisi I Yahya Sacawiria dengan agenda evaluasi mengenai isu separatis di Papua.
"Karena kelompok Freedom Papua, separatis Papua Merdeka, membuat dan membuka kantor cabang lagi di Belanda," kata Mahfudz.
Di Belanda, kata Mahfudz, Komisi I DPR akan meminta informasi langsung dari Duta Besar Republik Indonesia di negara tersebut. Selain itu, akan dibahas juga mengenai rencana kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Belanda dengan pertimbangan teknologi pertahanan dan alat utama sistem persenjataan di negara tersebut sudah sangat maju dan Indonesia ingin mempelajarinya. Sementara untuk Korea Selatan, kunjungan Komisi I DPR dimaksudkan untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pemimpin rombongan adalah anggota Komisi I Tantowi Yahya.
"Alasannya karena Korsel sebagai negara yang sukses menjalankan siaran digitalisasi. Mereka sukses beralih dari analog ke digital," ujar Mahfudz.
Sumber: Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar